" Thank You and Good Bye AOV ", itulah kalimat pertama yang dituliskan oleh Ricky Setiawan , selaku CEO dari GGWP.ID melalui postingannya di grup Garena AOV Indonesia (4/3) semalam.
Divisi AOV GGWP.ID merupakan salah satu yang tertua di scene Arena of Valor Indonesia . Sebagai pionir tim esports AOV pertama di Indonesia , GGWP.ID tentu berperan besar dalam mengembangkan gim ini selama dua tahun terakhir. Mulai dari menghasilkan pemain-pemain profesional yang mampu berlaga di turnamen-turnamen besar AOV , hingga merintis berbagai komunitas baik online maupun offline.
Berhasil mencetak pemain-pemain ternama yang saat ini bermain di beragam tim-tim besar di Indonesia seperti Kamil , Montok , NasiUduk, Naitomea , MythR , BckDoor , dan lainnya telah membuktikan bahwa GGWP.ID memang berperan besar dalam berkembangnya esports AOV di Indonesia .
Namun, usai grand final
ASL Season 2
kemarin, secara berat hati
GGWP.ID
membubarkan divisi
AOV
mereka. Bukan keputusan yang mendadak, namun pembubaran ini sudah cukup lama direncanakan karena masing-masing pemain punya kesibukan pribadi yang menjadi prioritas. Mulai dari
Qopzy
yang ingin melajutkan kuliah,
CL
mengurus bisnis keluarga,
Aldi
fokus menjadi
content creator
,
Sujah
yang galau lanjut menjadi pro player atau tidak, dan
Dimo
yang ingin istirahat 1 season sebelum kembali nanti.
Meski tidak lagi memiliki tim profesional, namun GGWP.ID berkomitmen tetap mendukung komunitas AOV untuk terus berkembang. Salah satunya adalah lewat konten-konten GGWP.ID . Sementara itu, dua turnamen terakhir yang akan dituntaskan oleh divisi AOV GGWP.ID sebelum akhirnya sepenuhnya bubar adalah ESL Indonesia serta Kaskus Battlegrounds.
"Walau semua game pasti akan mati, GGWP.ID sendiri ga ninggalin komunitas AOV karena kita percaya AOV bakal masih lama umurnya. Ini baru Season 2 juga. Cuma kontribusinya ga dalam bentuk tim pro aja," tutur Ricky Setiawan , saat ditanya Esports.ID tentang rencana GGWP.ID untuk AOV ke depannya.
Kehilangan tim sebesar GGWP.ID di scene profesional AOV tentu akan sangat berdampak di peta persaingan tim-tim besar. Bagaimana pendapat kamu sobat esports?