Lee Ji-hoon a.k.a Fifa-hoon adalah mantan pelatih dari tim League of Legends Korea, kt Rolster, yang beberapa saat lalu memenangkan KeSPA CUP . Fifa-hoon mengisi kursi pelatih di kt Rolster selama 3 tahun, sejak tahun 2014, dimana kemudian dirinya memutuskan untuk keluar di bulan Oktober lalu, karena menganggap gagal membawa timnya berprestasi di tahun ini.
Fifa-hoon memulai kesannya terhadap pro gamer dengan menyebutkan nama-nama pemain populer seperti Lim Yo-hwan, Hong Jin-ho, Lee Young-ho, Jang Jae-ho, Lee Sang-hyeok, sebagai pro player yang sukses dalam karirnya. Namun, dirinya juga membandingkan mereka dengan para pemain lain yang ia kenal dan berpotensi sama besarnya namun tidak punya kesempatan dikenal oleh publik, ataupun mendapat debut di kancah pro.
Dengan talenta dan potensi yang mereka miliki, seorang player harus menghabiskan waktu yang tak terhitung lamanya dan usaha untuk mencapai posisi tersebut. Namun ada juga player yang tidak memiliki talenta bagus namun dapat sukses dengan disiplin kuat dan usaha keras. Sebagai orang yang telah berada di dunia eSports dari awal, dirinya ingin menyampaikan satu-dua pesan bagaimana menjadi seorang pro gamer yang baik.
Realitas yang Keras
Saat ini, dunia eSports sedang berkembang dan dapat terlihat banyak sekali pro gamer yang mencapai masa keemasannya. Hal ini membuat semakin banyak orang ingin menjadi gamer profesional. Jika terpantau memiliki bakat bermain game di sekolah atau lingkungannya, maka orang-orang pun mulai menghasutnya untuk menjadi pro gamer. Beberapa orang yang belum paham akan realitas keras yang akan mereka jalani, langsung pergi ke orang tuanya dan menyatakan mereka akan berhenti sekolah untuk menjadi gamer profesional gamer.
Fifa-hoon mengatakan bahwa mayoritas dari mereka yang berucap demikian sangatlah egois. Mereka tidak sepenuhnya berhenti sekolah untuk berdedikasi menjadi pro player, namun hanyalah remaja yang senang bermain game dan ingin diperbolehkan bermain game semalaman. Hal ini dikatakannya bukan untuk menghancurkan usaha dan passion mereka, namun mencela keputusan yang diambil oleh para remaja ini dengan pikiran mereka yang belum matang.
Banyak orang yang bertanya padanya, apakah dirinya akan membiarkan anaknya menjadi professional gamer. Dan dengan tegas Fifa-hoon mengatakan “ No, NEVER ” karena terlalu banyak hal yang perlu dipikirkan dalam usia yang sangat muda serta banyak rintangan yang harus dilewati untuk dapat sukses. Semua itu bukanlah hal yang bisa diputuskan secara sepihak.