Dua hari lagi jelang perhelatan MDL Macau, tepatnya tanggal 8 Desember, berlokasi di "Las Vegas Asia" tim-tim DOTA 2 terbaik bakal mempertaruhkan gengsi demi kucuran uang hadiah dan Circuit Point tambahan menuju TI. Ketatnya persaingan di Major Turnamen membuat poin-poin dari Minor sangat bermakna bagi tim-tim yang masih cari performa terbaik guna mendapatkan point, minimal mencegah mereka untuk tertinggal lebih jauh.
Berbeda dengan format minor lainnya, dengan hadirkan 9 tim peserta maka format MDL Macau disesuaikan menjadi Round Robin ala marathon berformat BO1. Hanya berlangsung 3 hari, ke-9 tim akan lalui pertarungan panjang hingga total 18 pertandingan selama dua hari pelaksanaan. Sementara babak playoff serta grand final berlangsung di hari terakhir, dimana 4 tim teratas melaju ke babak playoff, dan sisanya mengakhiri perjalanan mereka. Uniknya, tim berperingkat teratas mendapat keistimewaan untuk dapat memilih calon lawan mereka di playoff dari peringkat 3 atau 4.
PREVIEW dan PREDIKSI
1. Virtus.pro
Ditinggal oleh sang kapten, Solo, sepanjang sisa tahun ini bukan berarti VP menjadi lebih lemah. Penggantinya, ArtStyle, adalah veteran DOTA 2 yang kaya pengalaman dan miliki kemampuan memimpin sama hebatnya dengan Solo. Mantan punggawa Na’Vi ini juga pernah sabet juara TI pertama, hal yang masih kurang di lemari trofi VP. Mendapatkan arahan dari ArtStyle langsung dalam permainan akan perbaiki komando dan kordinasi member VP lainnya.
Hadapi LGD di game pertama, VP tetap diunggulkan terlepas hasil mengecewakan di DreamLeague Major. Alasannya, karena LGD alami momen lebih memalukan pada gelaran Perfect World Masters dengan menjadi satu-satunya wakil Cina yang gagal lolos Group Stage , bahkan tidak mampu raih satu kemenangan pun. VP harus pastikan kemenangan di laga ini karena selanjutnya sudah menunggu dua laga berat versus OG dan LFY.
Tim OG yang masih cari tempat untuk pembuktian berpotensi untuk mengeksploitasi pertahanan VP, terlebih bila VP sudah goyah selepas berhadapan dengan LGD. Kemudian masih harus menahan laju LFY yang mampu naik podium di Perfect World Masters, meski belum setara persaingan kekuatan di Eropa, namun kepercayaan diri tim-tim asal negeri tirai bambu menunjukkan tren kebangkitan, dan VP wajib waspada.